Bab ini membahas prinsip dasar kesetimbangan kimia. Kita akan
mempelajari reaksi timbal balik dan apa yang terjadi di sebuah sistem
tertutup. Ini akan membawa kita kepada konsep kesetimbangan dinamis
dan akan mengajak kita berpikir mengenai arti istilah ‘pergeseran
kesetimbangan’.
Reaksi timbal balik
Reaksi timbal balik adalah reaksi yang, tergantung keadaan, dapat mengalir ke dua arah.
Apabila Anda meniupkan uap panas ke sebuah besi yang panas, uap panas
ini akan bereaksi dengan besi dan membentuk sebuah besi oksida magnetik
berwarna hitam yang disebut ferri ferro oksida atau magnetit, Fe3O4.
Hidrogen yang terbentuk oleh reaksi ini tersapu oleh aliran uap.
Dalam keadaan lain, hasil-hasil reaksi ini akan saling bereaksi.
Hidrogen yang melewati ferri ferro oksida panas akan mengubahnya
menjadi besi, dan uap panas juga akan terbentuk.
Uap panas yang kali ini terbentuk tersapu oleh aliran hidrogen.
Reaksi ini dapat berbalik, tapi dalam keadaan biasa, reaksi ini
menjadi reaksi satu arah. Produk dari reaksi satu arah ini berada
dalam keadaan terpisah dan tidak dapat bereaksi satu sama lain
sehingga reaksi sebaliknya tidak dapat terjadi.
Reaksi timbal balik yang terjadi pada sistem tertutup
Sistem tertutup adalah situasi di mana tidak ada zat yang
ditambahkan atau diambil dari sistem tersebut. Tetapi energi dapat
ditransfer ke luar maupun ke dalam.
Pada contoh yang baru kita bahas tadi, Anda harus membayangkan sebuah
besi yang dipanaskan oleh uap dalam sebuah kotak tertutup. Panas
ditambahkan ke dalam sistem ini, namun tidak satu zat pun yang terlibat
dalam reaksi ini dapat keluar dari kotak. Keadaan demikian disebut
sistem tertutup.
Pada saat ferri ferro oksida dan hidrogen mulai terbentuk, kedua zat
ini akan saling bereaksi kembali untuk membentuk besi dan uap panas
yang ada pada mulanya. Coba pikirkan, kira-kira apa yang Anda temukan
ketika menganalisis campuran ini setelah beberapa saat?
Anda akan sadar, bahwa Anda telah membentuk situasi yang disebut kesetimbangan dinamis.
Kesetimbangan Dinamis
Mempelajari kesetimbangan dinamis secara visual
Bayangkan sebuah zat yang dapat berada dalam dua bentuk/warna, biru
dan merah, masing-masing dapat bereaksi untuk menjadi yang lain (biru
menjadi merah, merah menjadi biru). Kita akan membiarkan mereka
bereaksi dalam sistem tertutup, di mana tidak ada satu pun yang dapat
keluar dari sistem ini.
Biru dapat berubah menjadi merah jauh lebih cepat daripada merah
menjadi biru. Dan berikut adalah peluang (probabilitas) dari perubahan
yang dapat terjadi. 3/6 biru berubah menjadi merah, dan 1/6 merah
berubah menjadi biru.
Anda dapat mencobanya dengan kertas berwarna yang digunting kecil-kecil (dua warna) dan sebuah dadu.
Berikut adalah hasil dari ‘reaksi’ (simulasi) yang saya lakukan. Saya
mulai dengan 16 potongan kertas biru. Saya melihat potongan-potongan
itu satu per satu secara bergantian dan memutuskan apakah kertas yang
saya lihat dapat berubah warna dengan melempar dadu.
Kertas biru dapat saya ganti dengan kertas merah apabila angka 4, 5 dan 6 keluar.
Kertas merah dapat saya ganti dengan kertas biru apabila angka 6 keluar pada saat saya melihat sebuah kertas merah.
Ketika saya selesai melihat ke-16 kertas itu, saya mulai lagi dari
awal. Tapi tentu saja kali ini saya mulai dengan pola yang berbeda.
Diagram di bawah ini menunjukkan hasil yang saya dapat setelah saya
mengulang proses ini sebanyak 11 kali (dan saya tambahkan 16 potongan
kertas biru yang saya punya pada awal simulasi).
Anda dapat melihat bahwa ‘reaksi’ berlangsung terus menerus. Pola yang
terbentuk dari kertas merah dan biru terus berubah. Tapi, yang
mengejutkan ialah, jumlah keseluruhan dari masing-masing kertas warna
biru dan merah tetap sama, di mana dalam berbagai situasi, kita
dapatkan 12 kertas warna merah dan 4 kertas warna biru.
Catatan : Sejujurnya, hasil akhir ini
diperoleh secara kebetulan karena simulasi ini dilakukan dengan jumlah
kertas yang sangat sedikit. Apabila Anda melakukan simulasi ini
dengan jumlah kertas yang lebih banyak (misalnya beberapa ribu
kertas), Anda akan mendapati proporsi yang terbentuk akan mendekati
75% merah dan 25% biru (suatu simulasi yang sangat membosankan,
tentunya).
Apabila Anda mempunyai sejumlah besar partikel yang turut ambil bagian
dalam sebuah reaksi kimia, proporsinya akan mendekati 75%:25%.
Penjelasan tentang "kesetimbangan dinamis"
Reaksi (simulasi) di atas telah mencapai kesetimbangan dalam arti
tidak akan perubahan lebih lanjut dalam jumlah kertas biru dan merah.
Namun demikian, reaksi ini masih terus berlangsung. Untuk setiap
kertas merah yang berubah warna jadi biru, ada kertas biru yang
berubah jadi merah di suatu tempat dalam campuran tersebut.
Inilah yang kita kenal sebagai "kesetimbangan dinamis". Kata "dinamis"
menunjukkan bahwa reaksi itu masih terus berlangsung.
Anda dapat menggunakan tanda panah khusus untuk memperlihatkan bahwa
ada kesetimbangan dinamis pada persamaan reaksi. Untuk kasus yang kita
bahas di atas, Anda dapat menulis seperti demikian :
Yang perlu kita perhatikan di sini ialah, ini tidak hanya berarti
bahwa reaksi tersebut merupakan reaksi timbal balik, tapi ini
menunjukkan bahwa reaksi ini adalah reaksi timbal balik yang berada
dalam kesetimbangan dinamis.
Pergeseran Kesetimbangan
Pergeseran dari kiri ke kanan dalam persamaan (dalam hal ini, dari
warna biru ke warna merah) disebut ‘pergeseran kesetimbangan ke kanan’
dan dari kanan ke kiri disebut ‘pergeseran kesetimbangan ke kiri’
Posisi kesetimbangan
Dalam contoh yang kita pakai, campuran kesetimbangan terdiri dari
lebih banyak warna merah daripada warna biru. Posisi kesetimbangan
dapat menggambarkan situasi ini. Kita dapat mengatakan bahwa:
- Posisi kesetimbangan condong ke merah
- Posisi kesetimbangan condong ke sebelah kanan
Apabila kondisi praktikum berubah (dengan mengubah peluang terjadinya pergeseran kesetimbangan ke kanan maupun ke kiri), komposisi dari campuran kesetimbangan itu sendiri pun akan berubah.
Contohnya, apabila dengan mengubah kondisi praktikum kita dapat memproduksi lebih banyak warna biru di dalam campuran kesetimbangan, kita bisa mengatakan bahwa "Posisi kesetimbangan bergeser ke kiri" atau "Posisi kesetimbangan bergeser ke warna biru".
Catatan: Apabila Anda tertarik, cobalah perbesar peluang warna merah berubah menjadi biru dari 1/6 menjadi 2/6 untuk melihat efeknya pada posisi kesetimbangan. Dengan kata lain, biarkanlah warnanya berubah apabila angka 5 atau angka 6 keluar pada saat dadu dilempar.
Mencapai kesetimbangan dari sisi yang lain
Apa yang terjadi bila Anda memulai reaksi dengan warna merah dan bukan warna biru namun tetap memberi kesempatan untuk berubah warna seperti di contoh pertama ? Ini adalah hasil dari percobaan saya.
Sekali lagi Anda dapat melihat konfigurasi yang terjadi sama persis dengan percobaan pertama di mana kita mulai dengan warna biru. Anda akan mendapat konfigurasi kesetimbangan yang sama tanpa dipengaruhi dari sisi mana Anda memulai reaksi.
Ingat: Anda tidak akan mendapat hasil yang sama bila menggunakan jumlah potongan kertas (yang melambangkan jumlah partikel) yang terlalu sedikit. Fluktuasi perubahan akan sangat mudah terlihat. Sekali lagi, apabila Anda menggunakan potongan kertas dalam jumlah besar, proporsi kesetimbangan akan menjadi 75% merah dan 25% biru. Dengan jumlah potongan kertas yang saya gunakan, kita mendapat hasil reaksi yang sangat dekat dengan proporsi rata-rata.
Kesetimbangan Dinamis, lagi, dengan lebih formal
Kecepatan Reaksi
Ini adalah persamaan untuk sebuah reaksi biasa yang telah mencapai kesetimbangan dinamis.
Bagaimana reaksi ini bisa mencapai keadaan tersebut? Anggap saja kita mulai dengan A dan B.
Pada awal reaksi, konsentrasi A dan B pada mula-mula ada pada titik maksimum, dan itu berarti kecepatan reaksi juga ada pada titik maksimum.
Seiring berjalannnya waktu, A dan B bereaksi dan konsentrasinya berkurang. Ini berarti, jumlah partikelnya berkurang dan kesempatan bagi partikel A dan B untuk saling bertumbukan dan bereaksi berkurang, dan ini menyebabkan kecepatan reaksi juga berangsur-angsur berkurang.
Pada awalnya tidak ada C dan D sama sekali sehingga tidak mungkin ada reaksi di antara keduanya. Seiring berjalannya waktu, konsentrasi C dan D bertambah banyak dan keduanya menjadi mudah bertumbukan dan bereaksi.
Dengan berlangsungnya waktu, kecepatan reaksi antara C dan D pun bertambah.
Akhirnya, kecepatan reaksi antara keduanya mencapai titik yang sama di mana kecepatan reaksi A dan B berubah menjadi C dan D sama dengan kecepatan reaksi C dan D berubah menjadi A dan B kembali.
Pada saat ini, tidak akan ada lagi perubahan pada jumlah A, B, C, D di dalam campuran. Begitu ada partikel yang berubah, partikel tersebut terbentuk kembali berkat adanya reaksi timbal balik. Pada saat inilah kita mencapai kesetimbangan kimia.
Rangkuman
Kesetimbangan kimia terjadi pada saat Anda memiliki reaksi timbal balik di sebuah sistem tertutup. Tidak ada yang dapat ditambahkan atau diambil dari sistem itu selain energi. Pada kesetimbangan, jumlah dari segala sesuatu yang ada di dalam campuran tetap sama walaupun reaksi terus berjalan. Ini dimungkinkan karena kecepatan reaksi ke kanan dan ke kiri sama.
Apabila Anda mengubah keadaan sedemikian rupa sehingga mengubah kecepatan relatif reaksi ke kanan dan ke kiri, Anda akan mengubah posisi kesetimbangan, karena Anda telah mengubah faktor dari sistem itu sendiri. Efek dari perubahan berbagai faktor dalam sistem terhadap posisi kesetimbangan akan dibahas pada bab yang lain.
0 komentar:
Posting Komentar